Kamis, 22 Desember 2011

Gerakan Nasional Cinta Museum


Pelaksanaan Gerakan Nasional Cinta Museum di Ambarita Kab. Samosir
 
Pagelaran Tari Tradisiona
Kadis Pendidikan memberikan arahan


Museum sebagai pusat pendidikan, penelitian dan rekreasi sangat penting untuk dikunjungi agar kita dapat mengetahui sejarah budaya Bangsa dan diri pribadi. Untuk membuat museum dapat bermanfaat dan layak untuk dikunjungi maka Museum harus dapat berbenah diri dan dapat mengembangkan sarana, prasarana dan berbagau fasilitas sesuai dengan perkembangan zaman sehingga Museum nantinya akan menjadi tempat kunjungan yang sangat penting. Untuk meningkatkan mutu dapat dilakukan dengan berbagai hal diantaranya peningkatan Sumber Daya Manusia, Teknologi dan mutu koleksi yang dimiliki dan dalam penyajian dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya dengan melakukan Sosialisasi kepada sekolah-sekolah. Dengan digalakkannya Gerakan Nasional Cinta Museum oleh Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata maka pada kesempatan ini Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara melakukan Sosialisasi Gerakan Nasional Cinta Museum ke Kabupaten Samosir dan Kab. Labuhan Batu yang dilaksanakan Pada tanggal 20 - 23 Desember 2011.
ketua kelompok yang terpilih
Di Kab. Samosir pelaksanaan Sosialisasi Gerakan Nasional Cinta Museum dipusatkan di Ambarita dengan jumlah peserta 150 orang siswa SLTP yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab, Samosir. Dalam sambutannya Kepala Dinas Pendidikan Kab. Samosir sangat menyambut baik diadakannya acara Sosialisasi Gerakan Nasional Cinta Museum yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan para siswa mengenai budaya, sejarah dan adat istiadat yang semuanya itu dikelola dan dilestarikan oleh Museum. Para siswa dan guru pendamping sangat antusias mengikuti acara tersebut dan pada kesempatan itu dilakukan pula pengukuhan duta Museum yang dilakukan oleh Kepala Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara, Perwakilan Direktorat Permuseuman dan Pihak Dinas Pendidikan Kab. Samosir. Dalam kegiatan ini para siswa dibimbing dan diberikan pengetahuan tentang museum dan fungsinya sehingga nantinya siswa tersebut dapat menjadi duta museum minimal untuk diri sendiri dan lingkungan sekolah juga tempat tinggalnya pada umumnya. sehingga generasi muda nantinya cinta dan dapat melestarikan budaya yang dimilikinya.



Panitia Sedang membagikan konsumsi
Mendengarkan penjelasan dari instruktur







Senin, 19 Desember 2011

Pesta Budaya Batak di TB. Silalahi Center

Kebudayaan adalah jati diri yang dimiliki orang masing masing budaya sesuai dengan kultur yang dimiliki, dan pada zaman sekarang ini kebudayaan daerah sudah mulai ditinggalkan oleh generasi muda. Mengingat semangkin minimnya minat generasi muda terhadap kebudayan maka kita wajib mengembangkan dan memumculkan kembali tentang kebudayaan yang kita miliki,.
TB. Silalahi Center dalam ulang tahunnya yang kedua bersamaan dengan ulang tahun bapak TB. Silalahi yang ke 72, maka pada kesempatan ini pula TB. Silalahi Center mengadakan Pesta Budaya Batak yang menampilkan berbagai perlombaan yang sangat bermanfaat bagi generasi muda. Kegiatan tersebut dilaksanakan di TB.Silalahi Center Jl. Pagar Batu No. 88 Balige pada tanggal 16 April s/d 18 April 2010. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah lomba Maraton, lomba manortor, lomba martumba tingkat anak-anak, lomba Marhasapi (kecapi), lomba mangandung (meratap), lomba paduan suara, lomba maminta gondang, lomba renang dan lomba menangkap ikan. Pada kesempatan tersebut ditampilkan pula tari tradisional batak seperti tari saowan (cawan) dan tari tortor tunggal panaluan.
Acara yang berlangsung sangat meriah dan memiliki nilai penting bagi perkambangan budaya batak dan pada acara tersebut hadir pula Bapak Letjen. Purn. TB. Silalahi dan para pejabat kabupaten yang diundang  pada acara tersebut seperti Bupati Tobasa, Bupati Samosir dan Bupati Tapanuli Utara dan berbagai unsur pemerintah daerah setempat.
Acara ini dilakukan mengingat para generasi muda sudah mulai meninggalkan nilai budaya batak khususnya dan bertujuan untuk menggugah dan mengajak para generasi muda agar mau mencintai budaya dan melestarikan budayanya.
Dra. Masrina R. Silalahi sebagai Ketua Umum TB. Silalahi Center yang pada acara ini  juga sebagai Ketua Panitia Pesta Budaya Batak sangat antusias untuk mengembangkan Museum TB. Silalahi Center dan ingin mengembangkan  juga memperkenalkan budaya Batak Toba khususnya kepada para  generasi muda (pelajar) agar para generasi muda cinta akan budayanya sehingga ia sangat berusaha keras demi suksesnya acara yang dilakukan. Sosok wanita yang satu ini sangat tepat memimpin TB. Silalahi Center karena beliau adalah orang yang cerdas dan bersemangat dalam pengembangan budaya bBatak khususnya demi perkembangan dan kemajuan TB.Silalahi Center dan dari peninjauan yang kami lakukan bahwa Dra. Masrina R. Silalahi ingin menerapkan sistem Teknologi Digital pada  TB. Silalahi Center yang nantinya akan menunjang pelayanan kepada para pengunjung dengan tampilan yang menarik dan berbasis teknologi sehingga TB, Silalahi Center dapat bersaing dengan perkembangan zaman yang semakin canggih. Disamping acara pesta budaya batak tersebut, Bapak TB. Silalahi juga mempresentasikan perencanaan pengembangan TB. Silalahi Center kepada para pejabat daerah yang nantinya diharapkan dapat mendukung pembangunan dan pengembangan TB.Silalahi Center tersebut.
Adapun juara-juara dalam perlombaan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut  :
Lomba Tortor Juara I SMA Sisada Tahi Pandinggaran Lumbanjulu Tobasa, Juara II SMAN 1 Balige dan Juara III SMKN Balige
Lomba Maminta Gondang Juara I SMA Sisada Tahi Pardinggaran Lumbanjulu , Juara II SMAN 1 Balige dan Juara III SMAN 1 Pintu Pohan Meranti.
Lomba Martumba Juara I SDN 5 Balige, Juara II SD HKBP Balige dan  Juara III SD Sanfransiska Balige. Lomba Paduan Suara Juara I SMA HKBP 2 Tarutung,  Juara II SMKN 1 Laguboti dan Juara III SMAN 2 Balige.
Lomba Mangandung Juara I Manginar Sitorus, Juara II Luser Sianipar dan Juara III Novita Hutagaol.
dan pada acara ini terdapat juara istmewa yaitu Rahel Siahaan SD 173225 Balige.
Lomba Marhasapi juara I Artia Manurung dari Laguboti,  Juara II Indra Sibuea dari Labugoti dan Juara III Letur Sitorus dari Balige.
Pembagian hadiah dilakukan pada hari minggu 18 April 2010 di depan Gedung TB. Silalahi Center  dan ditutup oleh Bapak TB. Silalahi yang dihadiri oleh Sekda Prov. Sumut (RE. Nainggolan), Direktur Museum Direktorat Permuseuman (Dra. Intan Mardiana, M.Hum), Plt. Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Sumut, (Sudarno), Kepala Museum Negeri Prov. Sumut (Dra. Sri Hartini, M.Si)

Situs Dunia Di Sumatera Utara

Sumatera Utara kaya akan budaya, tradisi, adat dan peninggalan sejarah yang sangat berpotensi untuk digali lebih dalam baik untuk tujuan wisata maupun pendidikan. Peninggalan sejarah di Sumatera Utara sangat kaya akan nilai sejarah yang tidak dijumpai di daerah lain, dan memiliki hubungan atau kaitan dengan dunia luar. Pada Kesempatan ini Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara bekerjasama dengan Pusat Studi Sejarah dan Ilmu Sosial UNIMED dan Balai Arkelogi Medan melakukan penelitian Situs yang berkelas Dunia di Sumatera Utara. dalam penelitian Tim menetapkan 8 (delapan) lokasi yang menjadi penelitian diantaranya, Situs Barus, Situs Kota Cina, Situs Pangkalan Brandan, Situs Kota Medan, Situs Bukit Kerang, Situs Benteng Putri Hijau, Situs Padang Lawas dan Situs Kota Rentang _Pulau Kampai. Kedelapan situs ini dianggap mempunya hubungan dengan luar Indonesia yaitu merupakan peninggalan atau memiliki jejak peninggalan negara-negara Eropa.
Penelitian ini dilakukan untuk menggali lebih dalam tentang 8 (delapan) situs dunia yang memiliki nilai sejarah yang mempunyai hubungan dengan jalur perdagangan dunia yang akhirnya akan mengetahi pusat perdagangan di Sumatera Utara pada tempo dulu juga untuk menggali dan meneliti sejarah yang terdapat pada situs tersebut.

Ikuti Lomba Puisi Perjuangan 2019

LOMBA BACA PUISI PERJUANGAN TINGKAT UMUM SE - KOTA MEDAN DI MUSEUM NEGERI PROV. SUMATERA UTARA MEDAN, 15 AGUSTUS 2019 Dalam ...