Jumat, 12 November 2010

Lowongan Kerja

Pertama kami ucapkan terimakasih dan selamat bergabung bersama KING MATRIX. Ini adalah keputusan yang tepat ketika anda menentukan untuk bergabung dengan KING MATRIX karena bersama kami anda dapat mengawali langkah kesuksesan.
KING MATRIX terbentuk berdasarkan atas kepedulian terhadap kebutuhan dan keinginan dari masyarakat, dimana akan mempunyai manfaat untuk meraih impian anda dan menghasilkan pendapatan Milyar Rupiah. Bentuk kepedulian terhadap kebutuhan dan keinginan dari masyarakat itulah KING MATRIX merangkul dan bekerjasama dengan GREENERATION4LIFE (Miss Indonesia Earth) dan Asuransi Bumi Putera.
Bekerja sama dengan GREENERATION4LIFE (Miss Indonesia Earth), KING MATRIX ikut mendukung dalam issue global warming yaitu peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup dan berperan serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan Miss Indonesia Earth seperti penanaman seribu pohon.
Bekerja sama dengan Asuransi Bumi Putera, KING MATRIX peduli terhadap perlindungan jiwa yang disebabkan rawannya tingkat kecelakaan yang akhir-akhir ini terus meningkat. Oleh karena itu KING MATRIX dan Asuransi Bumi Putera memberikan fasilitas pertanggungan kecelakaan jiwa meninggal dunia:UDARA ,LAUT, DARAT, KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA(KDRT), KERACUNAN OBAT, LEDAKAN TABUNG GAS DAN SEMUA KECELAKAAN YG TIDAK DI SENGAJA.. berlaku seumur hidup anda, SANGAT DASYAT BUKAN??? Setelah member kingmatrix mencapai 25 rb member asuransi naik menjadi "cacat dan luka berat akan di cover oleh asuransi bumida tidak harus meniggal". Bagi setiap member yang telah bergabung,untuk memberikan kepercayaan kapada member, setelah melakukan transfer hanya rp 25 rb/nama dan konfirmasi via sms center, buku dan kartu polis yg merupakan hak member akan kami kirim GRATIS khusus jakarta min 2 pembelian, luar jakarta 3 pembelian, dpt dicek www.posindonesia.co.id ini merupakan bagian pelayanan dan komitmen kami membantu sesama kita yg tdk ada biaya,supaya memudahkan bagi anda mengembangkan bisnis ini, mendptkan bonus tak terhingga dan mendapatkan dana pesiun.

MEMBER CARD KINGMATRIX


Selamat Bergabung , untuk informasi tentang kegiatan, data-data asuransi member, dan berita lainnya lihat disini http://www.kingmatrix.net/?id=asuransi88

Rabu, 01 September 2010

Malaysia Mempermainkan Indonesia

Sejak Indonesia merdeka, negara kita sudah memiliki suatu tekat dan komitmen yang menjaga seluruh kawasan Nusantara dan ada pula prinsip yang mengatakan Sejengkal Tanah pun aq tak rela diambil oleh pihak lain, tetapi apa yang terjadi, Timor-Timor sudah terpisah dari bagian Indonesia dan ini sangatlah menyedihkan dan sudah bertentangan dengan tekat dan semangat para pejuang pendahulu kita.
Pada akhir-akhir ini Malaysia mulai mengusik ketentraman Negara Indonesia tercinta ini, mulai dari perbatasan laut, hasil laut, penindasan terhadap para TKI yang berada di Malaysia sampai pada penangkapan pada 3 anggota pegawai Kelautan yang disandra. Hal ini tentulah sangat menghina dan melecehkan bangsa kita Indonesia dan herannya lagi Pemerintah sepertinya hanya memandang dengan sebelah mata. Kalau dilihat dari segi pasukan perang tentunya negara kita jauh lebih unggul baik dari segi jumlah dan perlengkapan perang, penarikan tenaga kerja dari Malaysia akan membuat orang Malaysia akan merasa kehilangan dan memboikot semua produk dan investasi Malaysia akan membuat Malaysia akan semakin terpuruk, tetapi mengapa Indonesia sangat takut kepada Malaysia..???
Kepada Pemrintah dan seluruh pihak yang terkait hendaknya bertekat teguh dan berjuang demi meneggakkan keadilan dan menjunjung tinggi nilai dan kehormatan negara Indonesia yang kita cintai ini kalau bukan kita siapa lagi.??
Saya yakin jika kita dapat mempertahankan kedaulatan kita dan kita bisa menjaga martabat Negara kita maka negara lain akan segan dan hormat kepada negara kita, tetapi jika kita lemah dan takut akan tenakan negara lain maka negara lain akan semakin menekan negara kita, bahkan semakin banyak negara yang akan menekan negara kita karena merekan menganggap bahwa negara kita dapat dipermainkan. Oleh sebab itu hendaknya marilah kita berjuang terus dan jangan takut akan serangan dari negara lain apa lagi Malaysia yang notabene mereka sangat membutuhkan Indonesia.

Selasa, 27 Juli 2010

Pameran Bersama Museum Se-Indonesia

PAMERAN BERSAMA MEDAN PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MENCAPAI DAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN (19 Juli s/d 29 Agustus 2010)

Memukul Gondang Tanda Pembukaan
Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai jasa para pahlawannya dan kita juga sebagai generasi penerus haruslah dapat menghargai jasa para pahlawan kita. Dalam Menyambut HUT RI yang ke 65 Tahun Museum menyelenggarakan pameran besama dengan tema Medan Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mencapai dan Mempertahankan Kemerdekaan yang dilaksanakan di Musem Negeri Prov. Sumatera Utara Jl. HM. Joni No. 51 Medan selama 1 (satu) Bulan mulai tanggal 19 Juli s/d 29 Agustus 2010 dan sebagai tuan rumah pameran Museum se-Indonesia Dra. Sri Hartini, M.Si selaku Kepala Museum Negeri Prov. Sumatera Utara mempersiapkan semua tempat, kegiatan dan acara dengan baik demi suksesnya acara pameran tersebut.
Kegiatan ini diikuti oleh berbagai Museum se-Indonesia dan berbagai instansi lainnya atara lain Museum Negeri Prov. Sumatera Utara, Direktorat Nilai Sejarah, Museum Nasional,  Arsip Nasional, Museum Kebangkitan Nasional, Museum Sumpah Pemuda, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Museum Jouang 45 Jakarta, Museum Wayang Jakarta, Museum Perjuangan Rakyat Jambi, Museum Negeri Prov. Sumatera Barat, Museum Negeri Prov. Kalimantan Selatan, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Batusangkar, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Banda Aceh, Museum Perjuangan Kodam I/BB, Dewan Harian Daerah 45 Prov. Sumatera Utara, Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial UNIMED, Yayasan Museum Pers Sumatera Utara dan Museum POLRI

Pembukaan pameran diisi dengan berbagai kegiatan budaya tradisonal yaitu tari Lompat Batu dari Nias, Tari Sarama Babiat dari Tapanuli Selatan, Tari Sigale-gale dan Tari Saowan dari Batak Toba, Tari Gundala-Gundalan dari Karo dan Tari Japin dari Melayu. Acara pameran tersebut dihadiri dari berbagai Instansi baik dari Pejabat Sumatera Utara dan Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara juga dari Direktorat Kementrian Pariwisata. Hadir juga Ka. Dinas Infokom Sumatera Utara mewakili Gubernur Sumatera Utara yang berhalangan hadir pada acara tersebut. Pembukaan pameran dilakukan oleh Staf Ahli Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
Tari perang Nias
Pameran ini dilakukan untuk mengingat jasa para pahlawan yang telah berjuang dengan gigih mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari jajahan para penjajah dan sekaligus untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air kepada para generasi muda dan Pada waktu yang bersamaan Direktorat Nilai Sejarah Juga melaksanakan Kegiatan dengan tema Pekan Nasional Cinta Sejarah (PENTAS) dan melakukan Berbagai Kegiatan diantaranya Pameran Sejarah, Pemutaran Film Dokumenter, Lomba Puisi, Lomba Resensi Koleksi Museum, Lomba Menggambar Sketsa Koleksi Museum (Tingkat SLTP dan SLTA), Lomba Mewarnai (TK), Dialog Interaktif Kesejarahan, dan lain-lain. Pada kesempatan itu Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisonal Banda Aceh (BPSNT-Banda Aceh) juga melakukan kegiatan seperti Dialog Budaya, Tari Tradisonal (Tari Gundala-Gundalan, tari Japin, Tari Sarama Babiat, Tari Sigale-gale dan Saowan) sedangkan dari Direktorat Permuseuman Jakarta Mengadakan Pemilihan Duta Museum Tingkat SLTP yang dipersipkan unruk mensukseskan Program Gerakan Nasional Cinta Museum Tahun 2010 s/d 2014.

Senin, 28 Juni 2010

Finalis Jaka Dara Kota Medan Berkunjung Ke Museum Negeri Prov. Sumut

Pemilihan Jaka Dara Kota Medan diikuti oleh 140 peserta yang akhirnya mendapatkan 25 pasang dan ke-25 pasangan tersebut akan kembali diseleksi menjadi 10 pasang finalis. Dari 10 pasangan, panitia akan menetapkan empat pasang Jaka dan Dara Kota Medan 2010 sekaligus sebagai pemenang.
Direktur Trans Kreasindo Production, Didit Mahadi Kadar menambahkan, peserta yang lolos ke babak final nantinya akan mengikuti pelatihan baris-berbaris, latihan koreo, ceramah kedisiplinan, ceramah potensi investasi Kota Medan, pelatihan table manner, public speaking.
“Para finalis juga akan mengikuti upacara sekaligus pelepasan city tour ke berbagai objek pariwisata yang ada di Kota Medan (Sumut Pos)
 Pemilihan Jaka Dara Kota Medan tidak lain adalah untuk mempromosikan pariwisata dan budaya Sumatera Utara khususnya kota Medan. Dalam kegiatannya panitian pemilihan Jaka Dara Medan melakukan kegiatan pada hari Senin tanggal 28 Juni 2010 berkunjung ke Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara  Jl. HM. Joni No. 51 Medan, dan dalam kunjungannya para Jaka Dara mendapatkan bimbingan langsung dari Kepala Museum Negeri Dra. Hj. Sri Hartini. Di Museum tersebut para jaka dara mendapatkan pengetahuan tentang Museum dan Sejarah Budaya Sumatera Utara dan diakhiri poto bersama dengan Kepala Museum Negeri Prov. Sumatera Utara

Kamis, 27 Mei 2010

Museum Jauh Dari Mata

Museum adalah tempat penyimpanan benda-benda peninggalan sejarah yang sangat bermanfaat bagi banyak orang yang memerlukannya dan sebagai tempat pelestarian benda-benda peninggalan sejarah agar tetap terjaga dan lestari. tetapi dengan majunya perkembangan jaman museum sangat tidak diminati masyarakat khususnya masyarakat Indonesia karena dianggap tidak memberikan keuntungan yang nyata. karena kita pada era ini hanya mementingakan yang menghasilkan uang.
pada saat ini sangat sedikit dan bisa dihitung dengan jari orang-orang yang benar-benar ingin membaktikan dirinya untuk melestarikan budaya dan melestarikan peninggalan sejarah. Hal ini tentunya sangat bertolak belakang dengan Negara-Negara berkembang yang sangat menjunjung tinggi nilai peninggalan budaya dan sejarah yang mereka miliki. Pada daerah berkembang museum adalah sebuah wadah yang sangat bergengsi dan sangat bernilai tinggi sampai-sampai orang yang bekerja di Museum adalah orang yang dikategorikan orang yang memiliki ilmu yang sangat baik karena dianggap dapat menjaga martabat negaranya.
Di Indonesia hal ini tentunya masih sangat jauh dari hal tersebut karena bangsa kita belum begitu mementingkan sejarah dan selalu menutup mata untuk hal yang berhubungan dengan peninggalan sejarah dan budaya. Hal ini diakibatkan karena kita kurang menghargai apa yang kita miliki bahkan budaya dan adat sendiripun bisa dilupakan demi mencari yang lebih menguntungkan.
mengapa hal ini bisa terjadi? marilah kita tanyakan pada diri kita masing-masing dan apakah nantinya kita akan dapat menghargai budaya kita? dan kapan itu akan terwujud? tentunya hal ini adalah sebagai tantangan di masa depan ataukah hanya sebagai angan-angan dan apakah budaya yang begitu banyak akan hilang begitu saja..??? Coba kita renungkan bersama.

Senin, 22 Maret 2010

Banyak Inspirasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Kita semua tahu bahwa Taman Mini Indonesia Indah adalah sebuah tempat yang didalamnya terdapat berbagai ragam kebudayaan dan etnis yang ada di Indonesia. Disamping itu juga terdapat berbagai museum yang tujuannya untuk pelestarian budaya seluruh Indonesia seperti Museum Indonesia, Museum Asmat, Museum Listrik dan Enerdi, Museum Serangga, Museum Pusaka dan sebagainya. Peda kesempatan ini saya hendak menjelaskan sedikit tentang Museum Pusaka. Museum Pusaka ini berada di jalur selatan di antara Museum Keprajuritan Indonesia dan Museum Serangga, berupa bangunan khas karena di atas atapnya terdapat bentuk keris yang menjulang. Museum ini bertujuan melestarikan, merawat, mengumpulkan, serta menginformasikan benda-benda budaya berupa senjata tradisional kepada generasi penerus agar merasa bangga terhadap bangsanya dan dapat dimanfaatkan bagi yang ingin melakukan studi dan penelitian mengenai senjata.
Pada awalnya koleksi museum merupakan koleksi pribadi Mas Agung, kemudian dihibahkan oleh Sri Lestari Mas Agung kepada Ibu Tien Soeharto selaku ketua Yayasan Harapan Kita. Setelah ditambah dengan pembelian, Museum Pusaka memiliki koleksi senjata tradisional paling lengkap, mewakili 26 provinsi di Indonesia. Dari keterangan diatas tentunya dapat kita ketahui bahwa Museum Pusaka tersebut sangatlah besar manfaatnya demi pelestarian benda pusaka yang dimiliki oleh pendahlu kita (nenek moyang kita) karena dengan adanya Museum tersebut maka pusaka yang kita miliki akan tetap lestari.  Pada kesempatan ini saya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar hendaknya kita dapat melestarikan peninggalan serajah yang kita miliki masing-masing dan disamping kita melestarikan benda bersejarah yang kita miliki kita juga hendaknya dapat/datang berkunjung ke berbagai museum yang ada di Taman Mini Indonesia Indah untuk mengenal lebih dekat berbagai budaya yang ada di seluruh Indonesia.
Jika kita berkunjung ke Tama Mini Indonesia Indah maka kita akan mendapatkan banyak inspirasi yang sangat menarik, baik dari segi budaya, transportasi, fauna, kelistrikan dan sebagainya yang dapat memotifasi kita untuk mengembangkan ide dan gagasan demi kemajuan diri kita dan bangsa indonesia ini pada umumnya.

Kenali Jati Dirimu di Museum

Keberadaan manusia tentunya punya sejarah masing-masing dari yang miskin hingga yang kaya raya semuanya punya sejarah dan cerita kehidupan masa lalu dan orang yang mengenal jatidirinya adalah orang yang dapat menghargao dirinya sendiri. Di Taman Mini Indonesia Indah terdapat sebuah museum yang bernama Museum Indonesia. Gedung Museum Indonesia berarsitektur Bali tiga lantai dikembangkan dari filosofi tri hita karana, yang menjelaskan adanya tiga sumber kebahagiaan manusia, yakni hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan alam.
Museum Indonesia menjalankan fungsinya melalui pameran tetap dengan tiga tema. Lantai I bertema Bhinneka Tunggal Ika, menampilkan pakaian adat dan pakaian pengantin secara lengkap yang meliputi 27 provinsi, sesuai dengan jumlah provinsi di Indonesia pada saat peresmiannya. Koleksi pakaian pengantin dan pakaian adatnya paling lengkap dan tidak dijumpai di museum lain di Indonesia, bahkan di dunia. Pameran keanekaragaman pakaian adat dan pakaian pengantin sekaligus merupakan cermin kemajemukan budaya masyarakat Indonesia, baik dilihat dari sisi agama, pakaian, kesenian, maupun adat istiadatnya
Museum ini sangat menarik dan mempunyai nilai yang sangat penting bagi keragaman budaya dan suku etnis yang ada di Indonesia.
Sebagai bangsa Indonesia yang harus menganal dan menghargai budaya bangsa hendaknya kita peduli dengan hal tersbut, kalau bukan kita yang harus mencintai budaya kita siapa lagi. Kita juga dapat berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah dan mengenal berbagai keragaman budaya yang dimiliki bangsa kita dan disamping itu dengan tetap lestarinya budaya kita maka kita akan semakin disegani oleh negara lain karena kita bisa menghargai budaya kita. Pada jaman sekarang ini sangat sulit untuk memadukan dunia teknologi dengan dunia kesejarahan, oleh sebab itulah kita harus memulai dari diri sendiri untuk mejaga dan melestarikan budaya kita agar tidak tirlindas oleh zaman yang semakin maju, dan denga kita dapat melestarikan budaya kita maka kita tentunya telah dapat mengenal dan melestarikan jati diri kita. Untuk membangkitkan semangat kita terhadapt museum maka Taman Mini Indonesia Indah mengadakan Festival Museum Nusantara yang tujuannya agar kita dapat mengenal lebih dekat tentang apa yang ada disekeliling kita.

Pentingnya Peninggalan Bersejarah

Peninggalan bersejarah adalah bukti dari keberadaan kita pada jaman sebelum sekarang ini dan adanya kita sekarang ini disebabkan karna adanya masa lalu, oleh sebab itu keberadaan sesuatu pada masa lalu sangatlah penting artinya bagi kehidupan kita sekarang ini karena merupakan jatidiri kita yang tidak boleh dilupakan karena barang siapa yang melupakan asal-usulnya (jatidirinya) tentunya akan melupakan dirinya sendiri, baik dari sejrah manusia maupun sejarah binatang. Binatang pada zaman dahulu sangatlah berbeda dengan binatang pada zaman ini, ini disebabkan karena telah banyak binatang yang telah punah dan binasa, ini disebabkan oleh keserakahan manusia juga. Oleh karan itu hendaknya kita dapat menjadi kelestarian hewan-hewan yang merupakan kekayaan bangsa kita. Di Taman Taman Mini Indonesia Indah telah ada yang dinamakan dengan Museum Komodo dan Taman Reptilia. Museum menampilkan pesona satwa langka dalam bentuk awetan dan reptilia hidup. Arsitektur bangunannya mengambil bentuk komodo, satwa yang hanya hidup di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, berdiri di atas lahan seluas 10.120 m² dengan luas bangunan 1.500 m². Museum ini sangatlah penting dan mempunyai nilai sejarah yang tinggi terutama mengenai lehidupan satwa dan sangat berguna bagi pendidikan. Untuk mengetahui lebih lanjut hendaknya kita dapat berkunjung ketempat tersebut karena dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kita. Dalam hal ini Taman Mini Indonesia Indah yang menaungin beberapa museum mengadakana Festival Museum Nusantara yang tujuannya agar kita lebih dapat mengenal dan mencintai budaya kita dan kita dapat mengetahui sejarah keberadaan bangsa kita dan kekayaan budaya juga hewan yang dimiliki oleh bangsa kita.

Selasa, 09 Februari 2010

Mengenal Museum Sejak Usia Dini

Keberadaan kita sekarang ini tak lepas dari perjuangan dan tatanan kehidupan dari pendahulu kita yang pada saat itu sudah memiliki berbagai adapt budaya dan sejarah yang pada saat ini kita lihat dan merupakan kebanggaan bagi kita. Indonesia yang terdiri dari berbagai etnis (suku) membuat kebudayaannya beragam pula, banyaknya budaya dan tradisi masing-masing etinis tentunya sangat memiliki nilai penting dan merupakan kekayaan budaya. Oleh sebab itu kita hendaknya dapat menjaga dan melestarikan budaya peninggalan nenek moyang kita dan kita juga harus mengetahui berbagai sejarah yang ada dilingkungan kita.
Pada perkembangan jaman saat ini yang semuanya mengandalkan dunia teknologi tentunya akan meninggalkan sejarah dan budaya yang kita miliki karena masih dianggap kuno dan tidak memberikan keuntungan bagi pribadi masing-masing orang. Untuk dapat melestarikan budaya kita tentunya kita harus proaktif baik kalangan masyarakat umum dan dunia pendidikan khususnya. Kita haru memperkenalkan dan mengajarkan berbagai budaya kita kepada keturunan kita mulai dari kecil agar mereka dapat mencintai budayanya. Sekolah-sekolah saat ini mulai dari tingkat TK (taman kanak-kanak) sampai ke perguruan tinggi dituntut untuk giat belajar sejarah budaya agar mengenal jati diri mereka. Pengetahuan tentang budaya dan sejarah dapat kita pelajari mulai dari apa yang ada disekitar kita dan adanya berbagai situs yang terletak pada daerah-daerah tertentu. Jika kita tidak dapat menjangkau lokasi tempat benda-benda sejarah (situs) oleh karena biaya yang mahal maka kita dapat mempelajarinya di berbagai museum yang telah ada di lingkungan kita masing-masing. Museum telah menyediakan dan menyajikan berbagai koleksi dan benda sejarah yang ada tersebar diberbagai tempat di daerah tersebut sehingga memudahkan kita untuk mempelajarinya dan melihat lebih dekat sehingga kita dapat mengenal budaya dan benda sejarah yang sangat bernilai penting. Dalam hal ini para orangtu diharpakan lebih proaktif menuntun anak-anaknya mulai dari taman kanak-kanak, SD s/d SMU untuk dapat berkunjung ke museum agar lebih dekat dan mengenal museum sehingga nantinya mereka dapat menghargai budayanya sendiri.
Disamping sebagai penyimpanan dan penyajian benda-benda bersejarah yang bernilai penting, museum juga sebagai tempat penyaluran bakat dan kreasi karena di Museum juga dibuat berbagai kegiatan dan perlombaan seperti Lomba mewarnai tingkat Taman Kanak-Kanak, Lomba Pantun, Lomba Permainan Tradisional, Lomba Tari Daerah, Lomba Puisi, Lomba Sketsa, Lomba Karya Ilmiah dan lain-lain. Museum Negeri Prov. Sumatera Utara Khususnya sering melaksanakan berbagai kegiatan yang berlatar budaya untuk mengasah tingkat kemampuan dan pengetahuai anak-anak dan mahasiswa mengenai museum dan peninggalan sejarah yang terkandung didalamnya. Jadi disamping kita dapat mempelajari sejarah dan budaya kita, kita juga dapat mengembangkan bakat yang kita miliki dan berkreasi di Museum.

Jumat, 05 Februari 2010

Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM)

Dalam rangka tahun kunjungan museum tahun 2010 maka pada saat ini sedang digalakkan yang disebut dengan Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM). Untuk dapat mensukseskan hal tersebut Museum Negeri Prov. Sumatera Utara sedang berbenah diri untuk mensukseskan program Departemen Kebudayaan dan Pariwisata tersebut, berbagai cara telah dilaknakan oleh Museum Negeri Prov. Sumatera Utara termasuk dalam pembenahan ruangan dan SDM yang ada. Museum Negeri Saat ini telah melakukan perubahan yang sangat besar dalam penataan ruangan yang dianggap telah memenuhi kriteria Museum Tingkat Dunia. Jika anda berkunjung ke Museum Negeri Prov. Sumatera Utara anda akan disuguhkan dengan tatanan koleksi yang menarik, ruangan yang nyaman dan dilengkapi dengan perkembangan teknologi Multimedia untuk menunjang keberadaan koleksi yang ada di museum terebut agar lebih muda diketahui dan dipahami. Pada saat ini Museum Negeri Prov. Sumatera Utara sangat banyak melakukan berbagai terobosan agar masyarakat dapat menyenangi dan merasakan pentingnya keberadaan museum dalam kehidupan kita. Museum Negeri Prov. Sumatera Utara yang saat ini dipimpin oleh Dra. Hj. Sri Hartini, M.Si telah banyak mengalami perubahan yang sangat siknifikan baik dalam pengelolaan gedung maupun dalam penataan koleksi yang dilengkapi dengan perkembangan Ilmu Teknologi yang dipadu dalam satu kesatuan yang utuh sehingga penyajian koleksi atau benda sejarah tidak hanya menampilkan sebuah benda yang diam melainkan dengan teknologi tersebut benda itu telah dapat bercerita (dengan tampilan audio visual) kepada para pengunjung yang datang kemuseum.
Untuk mensukseskan Genakan Nasional Cinta Museum ini Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mengadakan lomba Film Dokumenter yang bertemakan Sejarah Museum, Seba erbi Museum, dan materi yang ada di museum, pendaftaran dilakukan mulai tanggal 08 Januari 2010 s/d 08 Pebruari 2010 dan perlombaan ini terbukan untuk semua kalangan. untuk lebih jelasnya dapat dilihat di http://www.museum_indonesia.net dan http://www.kedaifilmnusantara.com atau anda dapat juga mendaftar langsung ke Museum Negeri Prov. Sumatera Utara Jl. HM. Joni No. 51 Medan


Senin, 01 Februari 2010

Jejak Peninggalan Raja Sisingamangaraja

Raja Sisingamangaraja

Lembah Bakara Tempat Istana Sisingamangaraja
Raja Sisingamangaraja XII adalah salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia Sumatera Utara yang dengan semangat memperjuangkan dan melawan  Belanda di Sumatera Utara khususnya di daerah Tapanuli. Dengan penuh keberanian dan semangat yang tinggi perjuangan Raja Sisingamangaraja mendapat dukungan dari masyarakat Tapanuli, sehingga membuat Belanda. merasa kewalahan. Semangat yang begitu tinggi menyebabkan Raja Sisingamangaraja XII beserta keluarganya dikejar-kejar, bahkan benteng perjuangan (istana) yang berada di Bakkara dihancurkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1883. Walaupun benteng pertahanan di Bakkara telah dihancurkan, namun tidak menyurutkan perjuangan Raja Sisingamangaraja XII beserta keluarga dan pengikut-pengikutnya sampai pada titik darah penghabisan, yang pada akhirnya pada tanggal 17 Juni 1907 Raja Sisingamangaraja XII yang bergelar Patuan Bosar Ompu Pulau Batu tewas tertembak dan sampai pada saat ini peninggalan dari perjuangan Sisingamangaraja masih banyak terdapat di daerah Bakara yaitu :

1. Istana Sisingamangaraja

Istana SisingamangarajaIstana Sisingamangaraja ini memiliki luas sekitar 100 m x 100 m, dan dalam istana tersebut terdapat tiga buah rumah yang disebut dengan rumah bolo, sopo parsaktian dan sopo bolon. Dalam lokasi tersebut terdapat juga makam Sisingamangaraja ke-IX dan ke-XI dan pada kompleks ini banyak terdapat berbagai bangunan-bangunan peninggalan sejarah berupa tempat pemujaan dan lain-lain.

2. Batu Siungkap-ungkapon
Batu Siungkap-ungkapon (Batu Panungkunan Boni)Disekitar istana Sisingamangaraja tepatnya disebelah kiri pintu masuk istana terdapat juga peninggalan sejarah yang bernama batu siungkap-ungkapan atau batu panungkunan boni yang konon menurut cerita dari masyarakat setempat, bahwa batu itu digunakan sebagai tempat penyembahan (mohon petunjuk) jika petani hendak turun ke sawah. Hal ini dilakukan supaya nantinya hasil panen dapat baik dan melimpah.

3. Tongkat Sisingamangaraja
Pohon Hariara (Tongkat Sisingamangaraja)Peninggalan yang tidak kalah penting untuk diperhatikan ialah Pohon Hariara yang terletak di Desa Sinambela Kec. Bakti Raja. Konon katanya pohon ini adalah Tongkat dari Raja Sisingamangaraja yang ditancapkan ditanah dan sampai sekarang tumbuh subur didaerah tersebut. Pohon ini sudah berusia ratusan tahun dan sangat di hargai oleh masyarakat setempat, tetapi masyarakat setempat masih kurang memahami dan tidak memiliki pengetahuan tentang pelestarian budaya peninggalan sejarah. Hariara adalah sejenis pohon yang menyerupai pohon beringin dan pohon hariara ini banyak terdapat didaerah Pulau Samosir. Tongkat Raja Sisingamangaraja ini memiliki ukuran yang sangat besar yang memiliki tinggi kurang lebih 50 meter dan diameter batangnya kira-kira 5 meter.

4. Tombak sulu-sulu (Goua)
Jalan Menuju GouaTobbak Sulu-sulu (Goua)Didesa Bakara Kec. Bakti Raja Kab. Humbanghasundutan ini juga terdapat peninggalan Sisingamangaraja yang disebut dengan Tombak Sulu-sulu (Goua). Keberadaan goua ini kira-kira 500 meter dari hunian masyarakat setempat dan belum dilakukan pelestarian yang maksimal. Konon menurut cerita dari masyarakat setempat Goua ini adalah tempat martonon (bertenun) dari Ibunda Raja Sisingamangaraja dan juga merupakan persembunyian Raja Sisingamangaraja agar terhindar dari pemburuan Belanda. Sampai saat ini masyarakat setempat masih menganggap tempat tersebut sebagai tempat yang keramat atau sakral karena menurut cerita masyarakat, ditempat itu masih bersemayam panglima dan ibunda dari Raja Sisingamangaraja.


5. Tapak Kaki Gajah Raja Sisingamangaraja
Tapak kaki gajah SisingamangarajaTapak kaki gajah Raja Sisingamangaraja merupakan peninggalan sejarah yang bernilai tinggi yang sampai saat ini masih merupakan pertanyaan bagi masyarakat yang mengunjungi tempat tersebut. Konon menurut cerita dari masyarakat setempat, Raja Sisingamangaraja menunggangi seekor gajah dan pada titik tertentu gajah tersebut menginjak tanah yang mengakibatkan keluarnya air yang sangat besar dan air yang mengalir sangat jernih juga bersih. Sampai saat ini air tersebut dipercaya oleh masyarakat dapat membawa berkah dan mengobati berbagai macam penyakit. Oleh karena pentingnya air tersebut, masyarakat membenahi lokasi tersbut dan membuat penampungan berupa kamar mandi kecil agar para pengunjung dapat menikmati air yang berasal dari Tapak Gajah Raja Sisingamangaraja yang bersih, jernih dan sejuk.
Di desa Bakkara ini sangat banyak peninggalan sejarah khususnya peninggalan Raja Sisingamangaraja dan disamping itu lokasi tersebut sangatlah indah, sejuk dan nyaman untuk dikunjungin dan bagi anda yang hendak berkunjung ke tempat itu pasti anda akan merasa puas dan akan membawa kesan yang baik sekembalinya anda dari tempat tersebut.

Senin, 25 Januari 2010

Arwana




Dijual Ikan Arwana Jenis Batik

Panjang : 35 cm
umur : 2 tahun
Jinis Ikan : Arwana Batik

Jumat, 22 Januari 2010

Tari Tangis-Tangis (Simalungun)

Peralatan musik pada acara pestaToping-toping dan tangis tangis adalah jenis tarian tradisional dari suku Batak Simalungun yang dilaksanakan pada acara duka cita di kalangan keluarga Kerajaan. Toping-toping atau huda-huda ini terdiri dari 3 (tiga)m bagian, bagian pertama yaitu huda-huda yang dibuat dari kain dan memiliki paruh burung enggang yang menyerupai kepala burung enggang yang konon menurut cerita orang tua bahwa burung enggang inilah yang akan membawa roh yang telah meninggal untuk menghadap yang kuasa, bagian yang kedua adalah manusia memakai topeng yang disebut topeng dalahi dan topeng ini dipakai oleh kaum laki-laki dan wajah topeng juga menyerupai wajah laki-laki dan kemudia topeng daboru dan yang memakai topeng ini adalh perempuan karena topeng ini menyerupai wajah perempuan (daboru). Pada tanggal 06 s/d 08 Agustus 2009 tepatnya di Kota Perdagangan Pematang Siantar diadakan acara yang disebut dengan Pasta Rondang Bintang, acara ini dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya. Dalam acara ini digelar berbagai kegiatan seni dan budaya diantaranya berbagai jenias tari daerah Simalungun, Festival Lagu daerah, permainan tradisional (Jelengkat atau enggrang) dan Festival Toping-toping dan tangis-tangis.
topingtoping dan tangistangisFestival toping-toping dan tangis-tangis ini diadakan pada acara Pesta Rondang Bintang dengan tujuan untuk mengangkat dan mengembangkan kembali peranan toping-toping atau tangis-tangis yang biasanya dilaksanakan pada saat acara duka cita di daerah Simalungun. Pada Zaman dahulu penampilan huda-huda atau toping-toping dan tangis-tangis hanya dilaksanakan dikalangan keluarga kerajaan saja dan karena sekarang keberadaannya sudah tidak ada lagi, maka akan diaktifkan kembali dalam kehidupan sehari hari. Dari sekian lama Pesta Rondang Bintang dilaksanakan baru kali ini diadakan festival toping-toping dan tangis-tangis karena dari pengamatan dan pantauan dilapangan sudah sangat jarang dan biasanya acara ini juga dilaksanakan jika orang yang punya hajatan adalah orang yang sudah saur matua atau orang yang sudah lengkap anak, cucu dari masa tuanya.
Tangis-tangis (mangandung/menangisi orang yang telah maninggal)Dengan keragaman budaya yang ada di Indonesia, tentanya kebudayaan ini sangatlah penting arti dan manfaatnya dimasa mendatang, oleh sebab itu diharapkan hendaklah kita dapat melestarikan budaya peninggalan nenek moyang kita yang diwariskan kepada kita dan anak cucu kita. Kalau ditinjau dari segi jenis tarian dan kebudayaan, tari toping-toping dan tangis-tangis ini tidak dapat kita jumpai dimanapun terkecuali di daerah Simalungun dan ini akan menjadi aset atau kekayaan budaya daerah Simalungun khususnya dan Sumatera Utara juga Indonesia pada umumnya, oleh sebab itu marilah kita menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya yang kita miliki.

Rabu, 20 Januari 2010

RAJA SILAHISABUNGAN DAN KETURUNANNYA

Silsilah dan Sejarah Keturunan Silahisabungan (Silalahi) yang telah di amati dari berbagai sumber baik dari media cetak maupun dari berbagai narasumber (pengetua adat), bahwa Raja Silahisabungan mempunyai 2(dua) isteri.
Isteri pertama adalah Pinggan Matio boru Padang Batanghari dan bermukim di Silalahi Nabolak dan isteri kedua adalah Milingiling boru Narasaon.
Dari Pinggan Matio, Raja Silahisabungan memiliki tujuh (7) putra dan satu (1) putri. Sedangkan dari  Milingiling, Silahisabungan memiliki seorang putra. Kedelapan putra Raja Silahisabungan dan seorang putri tsb secara singkat dapat dijelaskan Seperti dibawah ini.
Dari isteri pertama lahir sbb:

1. Haloho (Loho Raja)
2. Tungkir (Nungkir Raja)
3. Rumasondi (Sondi Raja)
4. Nabutar (Butar Raja)
5. Dabariba (Bariba Raja)
6. Debang (Debang Raja)
7. Batu/Pintubatu (Batu Raja)
8. Boru Deang Namora.
Dari isteri kedua lahir satu putra yaitu:
1. Tambun/Tambunan (Tambun Raja)

1. Haloho (Loho Raja) menikah dengan boru tulangnya Rumbani boru Padang Batanghari dan bermukim di Silalahi nabolak. Keturunannya sebagian pindah ke Paropo, Tolping, Pangururan, Parbaba. Haloho memiliki 3 putra yaitu : Sinaborno, Sinapuran, dan Sinapitu. Pada umumnya keturunannya memakai marga Sihaloho, dan hingga dewasa ini belum ada cabang marga ini.
2. Tungkir (Nungkir Raja) menikah dengan Pinggan Haomasan boru Situmorang dan bermukim juga di Silalahi Nabolak. Pasangan ini juga memiliki 3 putra yaitu : Sibagasan, Sipakpahan dan Sipangkar. Keturunannya pada umumnya memakai marga Situngkir terutama Sibagasan dan Sipakpahan, sedangkan keturunan Sipangkar sebagian besar telah memakai Sipangkar sebagai marga.
3. Rumasondi (Sondi Raja) menikah dengan Nagok boru Purba Siboro. Pasangan ini juga bermukim di Silalahi Nabolak. Keturunannya yaitu Rumasingap membuka perkampungan di Paropo. Rumasondi memiliki putra sbb : Rumasondi, Rumasingap, dan Rumabolon. Umumnya keturunannya memakai marga Rumasondi dan sebagaian memakai marga Silalahi (di Balige) dan bahkan Rumasingap juga dipakai sebagai cabang marga. Demikian juga Doloksaribu, Nadapdap, Naiborhu, Sinurat, telah digunakan sebagai cabang marga dan masuk rumpun marga Rumasondi.
4. Nabutar (Butar Raja) menikah dengan Lagumora Sagala. Mereka juga tinggal di Silalahi Nabolak. Dabutar ini mempunyai tiga putra yaitu : Rumabolon, Ambuyak, dan Rumatungkup. Umumnya keturunannya memakai marga Sinabutar atau Sinamutar bahkan Sidabutar.
5. Dabariba Raja (Bariba Raja) menikah dengan Sahat Uli boru Sagala. Mereka bermukim di Silalahi Nabolak. Keturunannya memakai marga Sidabariba atau Sinabariba. Putrranya berjumlah tiga yaitu : Sidabariba Lumbantonga, Sidabariba Lumbandolok, Sidabariba Toruan. Mereka ini pada umumnya memakai marga Sidabariba.
6. Debang (Debang Raja) menikah dengan Panamenan boru Sagala, juga bermukim di Silalahi Nabolak. Keturunannya sebagaian menyebar ke Paropo. Debang Raja mempunyai 3 putra : Parsidung, Siari dan Sitao. Umumnya keturunannya memakai marga Sidebang atau Sinabang.
7. Pintu Batu (Batu Raja) menikah dengan Bunga Pandan boru Sinaga, juga tinggal di Silalahi Nabolak. Memiliki 3 putra yaitu : Hutabalian, Lumbanpea, Sigiro. Keturunannya menggunakan marga Pintu Batu, tetapi keturunan Sigiro sebagian memakai marga Sigiro.
8. Tambun/Tambunan (Tambun Raja) adalah putra Raja Silahisabungan dari si boru Milingiling. Ketika masih remaja, Tambun meninggalkan Silalahi Nabolak menemui ibu kandungnya di Sibisa Uluan. Tambun menikah dengan Pinta Omas boru Manurung dan bermukim di Sibisa. Dari Sibisa keturunannya berserak ke Huta Silombu, Huta Tambunan dan Sigotom Pangaribuan. Putra raja Tambun berjumlah tiga orang yaitu : Tambun Mulia, Tambun Saribu, Tambun Marbun. Umumnya keturunannya memakai marga Tambun dan Tambunan, bahkan di antaranya memakai marga Baruara, Pagaraji, Ujung Sunge.
Di samping marga-marga yang disebut di atas, anak-anak Raja Silahisabungan dari isteri pertama memakai marga Silalahi. Sedangkan keturunan Tambun tetap menggunakan marga Tambun (oleh keturunan Tambun Uluan) atau Tambunan (oleh keturunan Tambun Koling).

Untuk melengkapi data diatas jika ada yang merasa perlu ditambahi dan diperbaiki, diharapkan seluruh keturunan Silahisabungan dapat memberikan masukan yang positif agar kita semua dapat mengetahui tarombo kita khususnya keturunan Silahisabungan.

Terimaksih ...!!!!!!

Paromasan/Kubur Batu

Istilah tempayan digunakan untuk menamakan bejana bulat yang biasanya terbuat dari tanah liat. Oleh masyarakat setempat dinamakan batu sada. Kuburan batu ini bentuknya silindris, terdiri dari dua bagian yakni  bagian wadah tempat diletakan tulang belulang, dan bagian tutup. Bahan baku tempayan batu ini adalah jenis batuan tufa dan batu pasir. Seperti halnya sarkofagus, kuburan tempayan batu ini berfungsi sebagai kuburan sekunder (tempat penyimpanan sisa jenazah/kerangka). Tinggi tempayan batu ini berkisar antara 70 – 165 cm, diameter bawah, diameter tengah 130 cm -150 cm berkisar antara 40 – 50 cm.
Pembuatan tempayan batu secara umum tergolong halus dengan permukan yang rata. Kuburan batu bentuk tempayan ini banyak ditemukan tersebar di Pulau Samosir, seperti di Kecamatam Nainggolan, Simanindo, Onan Runggu, Palipi dan Kecamatan Pangururan. Dari sejumlah temuan  tempayan batu tersebut  secara umum tidak berhias, namun ada satu tempayan batu yang ditemukan di Desa Tolping, Kecamatan Simanindo, berhias antara lain berupa pola geometris bentuknya seperti embun, bentuk segitiga (tumpal), sulur-suluran dan gambar monster seperti muka binatang atau manusia. Selain itu terdapat tempayan batu yang bagian tutupnya (bagian ujung atas) bentuk kepala manusia.
Keberadaan tempayan batu ini ada yang masih berada di tempat aslinya, artinya belum berpindah dari tempat aslinya. Pada umumnya bagian wadah diletakkan  di dalam tanah yang terlihat di permukaan tanah hanya bagian tutupnya seperti terdapat di Desa Buttu Raja, Banjar Tonga-Tonga, Kecamatan Nainggolan. Sebaliknya keberadaan  tempayan batu ada yang sudah dipindahkan menjadi satu dengan bangunan simin/tambak modern. Menurut informasi, setelah kemerdekaan RI banyak tempayan batu yang semula berada di dalam tanah telah diangkat kembali oleh keluarganya digabungkan dengan bangunan tambak modern. Dari pengamatan yang kami lakukan, tempayan yang berada di daerah ini ada sekitar 10 buah dan kondisinya tidak terawat karena mereka menganggap hal itu tidak memiliki nilai apa-apa. Pemerintah setempat juga tampak tidak peduli dan tidak respek sama sekali terhadap benda tersebut.
Jika dalam waktu dekat tidak dilakukan upaya pelestarian, dapat dipastikan 2 atau 3 tahun lagi benda itu akan hilang dan hancur tak bersisa, serta akan menghilangkan situs atau benda sejarah.
Secara pribadi saya merasa sedih dengan keadaan peninggalan sejarah yang tak terawat dan terabaikan itu, saya tidak punya wewenang dan kuasa untuk melestarikan hal itu. Seandainya saja saya punya wewenang/otoritas maka saya akan memeliharanya dengan baik.

Upacara Horja Bius (Budaya Batak Toba)

Huta atau kampung di daerah komunitas orang Batak Toba adalah persekutuan masyarakat yang paling kecil yang dibentuk oleh marga. Mulanya mereka tinggal di kampung induk tetapi karena penduduknya terus berkembang menyebabkan terbentuk huta-huta yang baru. Untuk mengatur kepentingan bersama beberapa kampung atau huta membentuk federasi atau persekutuan yang sifatnya masih terikat satu dengan lainnya. Kumpulan huta disebut horja.
Perserikatan horja ini lebih banyak mengurus hal yang berhubungan dengan duniawi. Sedangkan urusan yang berhubungan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan mala petaka yang melanda warga seperti wabah penyakit, air bah, kekeringan, masyarakat membentuk perserikatan yang meliputi kelompok-kelompok semua marga yang ada di wilayah bencana (gabungan dari horja) disebut bius. (Siahaan ; 2005: 153-158). Pada masa lalu di Samosir pesta persembahan kurban (pesta bius) dilakukan untuk memohon kepada dewata supaya tidak terjadi musim kering berkepanjangan, tidak ada paceklik, tidak ada wabah penyakit. Pesta dilakukan berkala setiap tahun, namun setelah misi agama Kristen masuk dan berkembang di daerah ini upacara Horja Bius tidak dilakukan lagi. Pesta terakhir (pesta bius mangase taon) terakhir pada sekitar tahun 1938. (Siahaan, 2004: 165-166).
Tanggal 11 Juli 2006 di desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dilaksanakan pagelaran budaya “Pesta budaya Horja Bius Tomok II”. Pagelaran ini menurupakan teater kolosal yang merupakan modifikasi upacara yang pernah dilakukan oleh para leluhurnya. Pada masa dahulu upacara Horja Bius Tomok bersifat sakral sebagai upacara persembahan kepada leluhur Ompung Raja Sidabutar yang telah mendirikan kampung Tomok.
Dalam Pagelaran pesta Horja Bius diadakan yang namanya Hahomion Ritual Hahomion adalah upacara yang dilakukan oleh warga masyarakat di desa Tomok, Kecamatan Simanindo yang ditujukan untuk pemujaan kepada roh leluhur dan kekuatan gaib. Maksud diadakannya Ritual Hahomion untuk memberikan sesajen/persembahan kepada kekuatan gaib dan roh leluhur warga Tomok. Mereka percaya bahwa roh leluhur masih memiliki peran dalam kehidupan keturunannya. Mereka juga percaya bahwa roh nenek moyang senantiasa memantau kehidupan sosial kemasyarakatan. Persembahan ini dimaksudkan sebagai bukti nyata dari warga untuk pengakuan akan adanya kekuatan ghaib yang mengiringi kehidupan mereka.
Tujuan ritual Hahomion untuk memohon agar roh dan kekuatan kekuatan gaib tetap memantau kehidupan warga dan memohon kepada Mulajadi Na Bolon agar senantiasa memelihara, mendatangkan kemakmuran, dan ketentraman hidup warga.
Penyelenggara Ritual Hahomion adalah warga desa Tomok pelaksananya dipilih melalui musyawarah kampung/desa. Menurut informasi yang diperoleh dari beberapa warga Tomok bahwa seseorang ditunjuk sesuai dengan keahlian dan kemampuan atau kecakapan yang dimiliki untuk melaksanakan tugas dan sekaligus sebagai penanggung jawabnya. Dalam musyawarah desa ditetapkan ketua/penanggung jawab secara keseluruhan Ritual Hahomion. Dipilih juga wakil ketua dan petugas yang akan menjadi penanggung jawab dari setiap kelompok/tahapan ritual. Persiapan ritual dimulai dari pembicaraan antara pengetua adat/ kampung atau si empunya hajatan/yang akan mengadakan persembahan. Dulu ritual ini diutarakan oleh perorangan jika yang bersangkutan ingin menyampaikan keinginan atau permintaannya untuk kepentingan/hajatan pribadi/keluarga. Bila keinginan/hajatan untuk kepentingan bersama, maka dibicarakan secara musyawarah. Persiapan yang diadakan untuk upacara hahomion adalah mengumpulkan perlengkapan sesajen yakni mulai mencari bahan-bahan yang ditentukan, mengolah atau memasak sampai siap disajikan pada satu hari sebelum ritual. Persiapan mengolah/memasak bahan sesajen dilakukan pada malam hari sebelum upacara puncak ritual. Persiapan kedua adalah menyiapkan tempat ritual baik di rumah bolon maupun di halaman rumah bolon, dan di kompleks pekuburan Ompung Raja Sidabutar.

Di sekeling rumah bolon dihiasi daun kelapa muda atau janur dan meja empat segi panjang yang juga dihiasi dengan daun kelapa muda/janur. Di kompleks pekuburan Ompung Raja Sidabutar terdapat meja berbentuk segitiga yang dihiasi dengan daun kelapa muda atau janur merumbai ke bawah. Di kompleks kubur Ompung Sidabutar ini juga dihiasi dengan kain tiga warna, merah, putih dan hitam. Di sepanjang jalan antara rumah bolon dan pekuburan Ompung Sidabutar dihiasi daun kelapa muda/janur sebagai bendera/gaba-gaba. Persiapan lainnya adalah mencari/mengumpulkan daun sirih pilihan yang dipergunakan sebagai persembahan dan kelengkapan bahan upacara. Daun sirih ini sebagian juga dimakan oleh inang-inang yang akan menjunjung makanan sesajen, datu, pemasak makanan dan pemimpin upacara sebelum acara dimulai. Perlengkapan upacara berupa bahan makanan yang dimasak, dedaunan sebagai pelengkap ritual Dedaunan yang diperlukan dalam upacara ini antara lain; daun kelapa muda, daun pisang dan daun sirih. Perlengkapan bahan makanan meliputi dari hewan, ikan, tepung beras, buah-buahan diantaranya adalah:
1. Satu Ekor Kambing Putih (hambing putih) yang dimasak dan dipotong sesuai potongan sendi tulang kambing, bagian kepala, leher, dada/badan, pangkal paha bagian atas, paha bagian tengah kaki bagian depan dan belakang. Daging kambing ini dimasak dengan bumbu seperti cabe, garam, jahe, lengkuas, sere, bawang merah bawang putih, ketumbar gonseng, merica, buah pala dan jintan. Semua bahan secukupnya dibuat seperti bumbu kare, disajikan, disusun sesuai urutan ketika hewan ini hidup dalam pinggan pasu/piring besar dari keramik.
2. Ayam Putih Jantan (Manuk Putih Jantan/manuk mira), dipotong sesuai potongan sendi tulang ayam, potongan berupa; kepala, leher, dada, tuah/punggung, rempelo/bagian dalam perut, sayap, paha pangkal, paha bawah, kaki dan buntut dimasak dengan bumbu cabe, garam, jahe, lengkuas, sere, bawang merah, bawang putih, ketumbar gonseng, merica, buah pala dan jintan. Semua bahan secukupnya dibuat seperti bumbu kare disajiakan/disusun sesuai urutan ketika hewan hidup dalam pinggan pasu atau piring biasa/piring keramik putih ukuran sedang.
3. Ayam Jantan Merah Panggang (manuk mira narara pedar) dipotong sesuai potongan sendi tulang ayam, potongan berupa; kepala, leher, dada, tuah/punggung, rempelo/bagian dalam perut, sayap, paha pangkal, paha bawah, kaki, buntut, ayam dicuci dan dipanggang, darahnya dicampurkan ke bumbu dan dilumuri secara menyeluruh. Ayam ini yang memasak khusus suami dan hanya para suami yang boleh makan ayam ini nantinya bila ritual selesai. Disajikan dalam pinggan pasu dengan posisi ayam duduk.
4. Ayam Jantan (manuk faru basi bolgang). Ayam ini utuh ditujukan kepada yang sakti, ayam dipotong dibelah/dikeluarkan bagian dalam perutnya, direbus/dikukus sampai matang, sebelum direbus diberi bumbu rendang tapi tak memakai santan.
5. Sagu-sagu. Bahan kue ini dari tepung beras dimasak tanpa gula kemudian dipadatkan dibentuk menggumpal/membulat. Kueh ini dimaksudkan sebagai lambang pemberi semangat.
6. Itak Nani Hopingan, kueh dari tepung beras dicampur dengan pisang, gula putih, gula merah ditumbuk/dicetak bisa berbentuk bulat diletakkan di piring. Di atas itak nani hopingan diberi telur, bunga raya dan roddang (kembang jagung), pisang dan menge-mangeni pining (bunga pinang) Kueh ini dimaksudkan sebagai lambang minta doa restu.
7. Itak Gurgur atau Pohul-pohu. Bahan kue ini dari tepung beras, gula putih, kelapa digongseng setengah matang dicampur sampai menyatu dan dapat dibentuk, dengan menggunakan jari/genggaman.
8. Ihan Batak yakni ikan khusus dari danau toba yang dimasak utuh satu ekor dengan terlebih dahulu dibersihkan bagian perut dan diberi bumbu cabe, garam, jahe, lengkuas, serre, bawang merah bawang putih, ketumbar gonseng, merica, buah pala dan jintan. Semua bahan secukupnya dibuat seperti bumbu kare, disajikan di atas nasi kuning yang diberi bumbu di sertakan dengan pisang, itak gurgur dan bahan lainnya.
9. Anggir pangurason yakni air yang dicampur dengan jeruk purut, bunga raya dan dedaunan untuk penawar dan bahan lainnya, ditaruh dalam wadah berupa cawan putih.
10. Assimun pangalambohi adalah bahan yang terbuat dari timun dipotong panjang dimaksudkan sebagai penyegar perasaan.
11. Tanduk horbo paung yang terbuat dari pisang berukuran besar-besar seperti pisang ambon/pisang Batak yang dimaksudkan sebagai penyegar perasaan.
12. Hajut/kampil; sumpit putih diisi beras, uang pecahan (hepeng) nilai terbesar Rp.100.000,-, ditutup dengan daun sirih. Hajut ini sebagai perlambang kunci persembahan yang dibawa oleh Datu/dukun dan diletakkan di atas meja persembahan bersama bahan sajen lainnya.
13. Aek Naso ke mida matani ari (air kelapa muda ) air yang bersih dan steril. Cara penyajiannya kelapa muda dilobangi bagian atasnya, di atas lobang tersebut diletakkan jeruk purut dan bunga raya merah.
14. Perlengkapan makan sirih yaitu daun sirih, gambir, kapur, cengkeh, buah pinang dan tembakau.
15. Perlengkapan pakaian untuk semua peserta upacara adalah memakai pakaian adat Batak Toba (ulos), bagi perempuan ulos diselempangkan atau diselendangkan sebagai pengganti baju, bagi laki-laki ulos disarungkan dan diselempangkan tanpa baju. Bagi orang tertentu memakai ikat kepala menunjukkan kedudukan dalam pranata sosial. Khusus Datu memakai pakaian baju berwarna hitam yaitu melambangkan bahwa datu tersebut seolah-olah bertindak sebagai perlambang kehadiran Debata Batara Guru (salah satu dari Debata Na Tolu) yang merupakan wujud pancaran kasih Debata Mulajadi Na Bolon perihal kebijakan, sementara pada kepala memakai ikat kepala berwarna merah yakni melambangkan Debata Bata Bulan yang merupakan wujud pancaran kasih Debata Mulajadi Na Bolon perihal kekuatan.
16. Perlengkapan lainnya adalah “Dupa” tempat membakar kemenyan, yakni wadah yang diisi abu, bara api, dan ditaburkan kemenyan sedikit demi sedikit. Aroma khas kemenyan dimaksudkan untuk mengundang kehadiran mahluk gaib/kekuatan gaib untuk hadir dan menyatu dalam ritual yang dilaksanakan.
17. Pergondangan yaitu menyiapkan satu gordang (gondang besar), 5 buah topong (gondang yang ukurannya lebih kecil) 1 buah kesik (hesek-hesek) dan 2 buah ogung doal (Gong), ogung ihutan dan 1 ogung oloan panggor dan 1 buah sarune.
Upacara adat horjabius ini dilakukan untuk sekedar mengenang ritual yang dilakukan nenek moyang mereka yang terdahulu dan disamping itu mereka hendak melestarikan budaya yang mereka miliki yang juga berguna untuk menarik wisatawan kedaerah tersebut.

TB SILALAHI CENTER

Perkembangan zaman yang semakin maju sangatlah bertentangan dengan keberadaan Museum yang notabene menyimpan berbagai peninggalan sejarah yang sifatnya berlatar belakang zaman purbakala. Perkembangan zaman menuntut kita berlomba-lomba untuk membuat teknologi yang semakin canggih dan maju untuk kepentingan dan kesenangan manusia yang tentunya akan meninggalkan sejarah zaman purbakala.  Dengan kesadaran yang sangat tinggi dan kecintaanya terhadap kebudayaan dan peninggalan nenek moyang yang memiliki nilai sangat tinggi maka putra daerah yang barasal dari Kabupatean Toba Samosir (bapak TB. Silalahi) mendirikan sebuah museum yang disebut dengan TB.Silalahi Center.
Bapak TB. Silalahi membuat atau mendirikan sebuah Museum dengan begitu indah dan megah yang didalamnya terdapat banyak peninggalan sejarah budaya batak dan peninggalan beliau semasa aktif di kemiliteran. Tempat ini dibangunnya untuk mengingat dan mengenang semua perjalanan hidupnya dan kecintaannya terhadap benda peninggalan orangtuanya. Lokasi TB. Silalahi Center memiliki lokasi yang sangat luas dan strategis untuk mengembangkan kebudayaan dan pariwisata di Toba Samosir.  Pada lokasi ini selain terdapat gedung TB. Silalahi Center terdapat juga sebuah perkampungan batak, rumah batak, cafe, dan berbagai fasilitas lainnya. Pada perencanaan dan pengembangan berikutnya dilokasi ini akan dibangun waterboom (tempat bermain anak) dan dari lokasi ini kita juga dapat menikmati indahnya danau toba. Dengan keberadaan TB. Silalahi Center ini tentunya akan dapat meningkatkan kesadaran dan kecintaan terhadap budaya dan memiliki nilai dan kegunaan yang sangat tinggi khususnya bagi masyarakat Toba Samosir.

Ikuti Lomba Puisi Perjuangan 2019

LOMBA BACA PUISI PERJUANGAN TINGKAT UMUM SE - KOTA MEDAN DI MUSEUM NEGERI PROV. SUMATERA UTARA MEDAN, 15 AGUSTUS 2019 Dalam ...