Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara sebagai museum negeri provinsi terbaik Tahun 2015
Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara terus berbenah dan berpacu berbuat yang terbaik demi satu tujuan yaitu melestarikan Cagar Budaya khususnya yang ada di Sumatera Utara. Berbagai kegiatan dilakukan untuk perkembangan Museum, mulai dari perawatan koleksi, penataan taman, penataan koleksi, penelitian dan penyayian yang baik juga melengkapi fasilitas yang mendukung terciptanya sebuah Museum yang baik dan layak dikunjungi bangi Pelajar, Masyarakat dan wisatawan mancanegara sehingga nantinya peninggalan sejarah yang ada di Sumatera Utara khususnya dapat terlindungi dan tetap dilestarikan. Upaya-upaya yang dilakukan ternyata tidak sia-sia pada tanggal 02 Oktober 2015 pada usianya yang 33 Tahun, Museum Sumatera Utara Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara sebagai Museum Negeri Provinsi terbaik Tahun 2015. Semoga dengan adanya penghargaan ini Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara tetap dapat mempertahankan Prestasi dan diharapkan dapat lebih baik lagi mengingat kegiatan dan tugas-tugas yang di emban oleh Museum sebagai wadah untuk melestarikan, melindungi dan merawat adalah tugas yang sangat berat. Terimakasih juga diucapkan kepada ibu Kepala Museum Negeri Povinsi Sumatera Utara Dra. Hj. SRI HARTINI, M. Si yang telah banyak berjasa dalam pengembangan Museum ini.
Sumber : http://www.museumnasional.or.id/news/1140.html
Dalam rangka memberikan apresiasi dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berjasa dalam pelestarian cagar budaya dan pengembangan permuseuman, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (PCBM Kemendikbud) menyelenggarakan Anugerah Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman yang berlangsung 2 Oktober 2015 di Museum Nasional.
Menurut Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud Kemendikbud) Kacung Maridjan, penganugerahan ini diberikan kepada para pihak yang berjasa di dalam pelestarian cagar budaya, dan pengembangan permuseuman.
Adapun penerima Anugerah Pelestari Cagar Budaya tahun 2015 terbagi atas beberapa kategori. Pertama, kategori juru pelihara cagar budaya terbaik. Penerimanya adalah Zaki Munawar, juru pelihara Candi Cangkuang dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang; Rakhmad Suparman, juru pelihara Benteng Keraton Buton dari BPCB Makassar; Bondan Siswanto, juru pelihara Candi Penataran dari BPCB Jawa Timur; Jayadi, juru pelihara Candi Badut dari BPCB Jawa Timur, dan Sugrahanuddin, juru pelihara Rumah Pengasingan Bung Karno dari BPCB Jambi.
Kedua, kategori pelestari cagar budaya terbaik yang diterima oleh Albertus Kriswandhono, dan Dwi Cahyono.
Ketiga, kategori pemerintah kabupaten/kota terbaik, mencakup Pemerintah Kota Surakarta sebagai penerima penghargaan dengan kategori pemerintah kota, dan Pemerintah Kabupaten Blitar sebagai penerima penghargaan kategori pemerintah kabupaten.
Kemudian, penerima anugerah permuseuman Indonesia Tahun 2015, mencakup dua kategori yaitu kategori museum terbaik, dan kategori pemerintah peduli museum.
Sebanyak empat museum yang meraih kategori museum terbaik, yaitu Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara sebagai museum negeri provinsi terbaik, Museum 10 November Surabaya sebagai museum kabupaten/kota terbaik, Museum Konferensi Asia Afirika Bandung sebagai museum milik kementerian/lembaga/Tentara Nasional Indonesi/Polisi Republik Indonesia/Universitas/Badan Usaha Milik Negera; dan Museum Agung Rai Museum of Art (ARMA) Ubud Gianyar sebagai museum swasta terbaik.
Pada kategori pemerintah peduli museum, para penerima penghargaan mencakup Pemerintah Provinsi Jawa Timur dari pemerintah provinsi yang peduli museum, dan Pemerintah Kota Malang sebagai pemerintah kota/kabupaten yang peduli museum.
Para penerima anugrah cagar budaya dan permuseuman, menerima uang tunai sebanyak Rp 30.000.000, piala dan piagam. Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan dapat mendorong kesadaran berbagai pihak dalam melestarikan cagar budaya dan pengembangan permuseuman.
Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara terus berbenah dan berpacu berbuat yang terbaik demi satu tujuan yaitu melestarikan Cagar Budaya khususnya yang ada di Sumatera Utara. Berbagai kegiatan dilakukan untuk perkembangan Museum, mulai dari perawatan koleksi, penataan taman, penataan koleksi, penelitian dan penyayian yang baik juga melengkapi fasilitas yang mendukung terciptanya sebuah Museum yang baik dan layak dikunjungi bangi Pelajar, Masyarakat dan wisatawan mancanegara sehingga nantinya peninggalan sejarah yang ada di Sumatera Utara khususnya dapat terlindungi dan tetap dilestarikan. Upaya-upaya yang dilakukan ternyata tidak sia-sia pada tanggal 02 Oktober 2015 pada usianya yang 33 Tahun, Museum Sumatera Utara Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara sebagai Museum Negeri Provinsi terbaik Tahun 2015. Semoga dengan adanya penghargaan ini Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara tetap dapat mempertahankan Prestasi dan diharapkan dapat lebih baik lagi mengingat kegiatan dan tugas-tugas yang di emban oleh Museum sebagai wadah untuk melestarikan, melindungi dan merawat adalah tugas yang sangat berat. Terimakasih juga diucapkan kepada ibu Kepala Museum Negeri Povinsi Sumatera Utara Dra. Hj. SRI HARTINI, M. Si yang telah banyak berjasa dalam pengembangan Museum ini.
Sumber : http://www.museumnasional.or.id/news/1140.html
Dalam rangka memberikan apresiasi dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berjasa dalam pelestarian cagar budaya dan pengembangan permuseuman, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (PCBM Kemendikbud) menyelenggarakan Anugerah Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman yang berlangsung 2 Oktober 2015 di Museum Nasional.
Menurut Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud Kemendikbud) Kacung Maridjan, penganugerahan ini diberikan kepada para pihak yang berjasa di dalam pelestarian cagar budaya, dan pengembangan permuseuman.
Adapun penerima Anugerah Pelestari Cagar Budaya tahun 2015 terbagi atas beberapa kategori. Pertama, kategori juru pelihara cagar budaya terbaik. Penerimanya adalah Zaki Munawar, juru pelihara Candi Cangkuang dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang; Rakhmad Suparman, juru pelihara Benteng Keraton Buton dari BPCB Makassar; Bondan Siswanto, juru pelihara Candi Penataran dari BPCB Jawa Timur; Jayadi, juru pelihara Candi Badut dari BPCB Jawa Timur, dan Sugrahanuddin, juru pelihara Rumah Pengasingan Bung Karno dari BPCB Jambi.
Kedua, kategori pelestari cagar budaya terbaik yang diterima oleh Albertus Kriswandhono, dan Dwi Cahyono.
Ketiga, kategori pemerintah kabupaten/kota terbaik, mencakup Pemerintah Kota Surakarta sebagai penerima penghargaan dengan kategori pemerintah kota, dan Pemerintah Kabupaten Blitar sebagai penerima penghargaan kategori pemerintah kabupaten.
Kemudian, penerima anugerah permuseuman Indonesia Tahun 2015, mencakup dua kategori yaitu kategori museum terbaik, dan kategori pemerintah peduli museum.
Sebanyak empat museum yang meraih kategori museum terbaik, yaitu Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara sebagai museum negeri provinsi terbaik, Museum 10 November Surabaya sebagai museum kabupaten/kota terbaik, Museum Konferensi Asia Afirika Bandung sebagai museum milik kementerian/lembaga/Tentara Nasional Indonesi/Polisi Republik Indonesia/Universitas/Badan Usaha Milik Negera; dan Museum Agung Rai Museum of Art (ARMA) Ubud Gianyar sebagai museum swasta terbaik.
Pada kategori pemerintah peduli museum, para penerima penghargaan mencakup Pemerintah Provinsi Jawa Timur dari pemerintah provinsi yang peduli museum, dan Pemerintah Kota Malang sebagai pemerintah kota/kabupaten yang peduli museum.
Para penerima anugrah cagar budaya dan permuseuman, menerima uang tunai sebanyak Rp 30.000.000, piala dan piagam. Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan dapat mendorong kesadaran berbagai pihak dalam melestarikan cagar budaya dan pengembangan permuseuman.