Selasa, 09 Februari 2010

Mengenal Museum Sejak Usia Dini

Keberadaan kita sekarang ini tak lepas dari perjuangan dan tatanan kehidupan dari pendahulu kita yang pada saat itu sudah memiliki berbagai adapt budaya dan sejarah yang pada saat ini kita lihat dan merupakan kebanggaan bagi kita. Indonesia yang terdiri dari berbagai etnis (suku) membuat kebudayaannya beragam pula, banyaknya budaya dan tradisi masing-masing etinis tentunya sangat memiliki nilai penting dan merupakan kekayaan budaya. Oleh sebab itu kita hendaknya dapat menjaga dan melestarikan budaya peninggalan nenek moyang kita dan kita juga harus mengetahui berbagai sejarah yang ada dilingkungan kita.
Pada perkembangan jaman saat ini yang semuanya mengandalkan dunia teknologi tentunya akan meninggalkan sejarah dan budaya yang kita miliki karena masih dianggap kuno dan tidak memberikan keuntungan bagi pribadi masing-masing orang. Untuk dapat melestarikan budaya kita tentunya kita harus proaktif baik kalangan masyarakat umum dan dunia pendidikan khususnya. Kita haru memperkenalkan dan mengajarkan berbagai budaya kita kepada keturunan kita mulai dari kecil agar mereka dapat mencintai budayanya. Sekolah-sekolah saat ini mulai dari tingkat TK (taman kanak-kanak) sampai ke perguruan tinggi dituntut untuk giat belajar sejarah budaya agar mengenal jati diri mereka. Pengetahuan tentang budaya dan sejarah dapat kita pelajari mulai dari apa yang ada disekitar kita dan adanya berbagai situs yang terletak pada daerah-daerah tertentu. Jika kita tidak dapat menjangkau lokasi tempat benda-benda sejarah (situs) oleh karena biaya yang mahal maka kita dapat mempelajarinya di berbagai museum yang telah ada di lingkungan kita masing-masing. Museum telah menyediakan dan menyajikan berbagai koleksi dan benda sejarah yang ada tersebar diberbagai tempat di daerah tersebut sehingga memudahkan kita untuk mempelajarinya dan melihat lebih dekat sehingga kita dapat mengenal budaya dan benda sejarah yang sangat bernilai penting. Dalam hal ini para orangtu diharpakan lebih proaktif menuntun anak-anaknya mulai dari taman kanak-kanak, SD s/d SMU untuk dapat berkunjung ke museum agar lebih dekat dan mengenal museum sehingga nantinya mereka dapat menghargai budayanya sendiri.
Disamping sebagai penyimpanan dan penyajian benda-benda bersejarah yang bernilai penting, museum juga sebagai tempat penyaluran bakat dan kreasi karena di Museum juga dibuat berbagai kegiatan dan perlombaan seperti Lomba mewarnai tingkat Taman Kanak-Kanak, Lomba Pantun, Lomba Permainan Tradisional, Lomba Tari Daerah, Lomba Puisi, Lomba Sketsa, Lomba Karya Ilmiah dan lain-lain. Museum Negeri Prov. Sumatera Utara Khususnya sering melaksanakan berbagai kegiatan yang berlatar budaya untuk mengasah tingkat kemampuan dan pengetahuai anak-anak dan mahasiswa mengenai museum dan peninggalan sejarah yang terkandung didalamnya. Jadi disamping kita dapat mempelajari sejarah dan budaya kita, kita juga dapat mengembangkan bakat yang kita miliki dan berkreasi di Museum.

Jumat, 05 Februari 2010

Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM)

Dalam rangka tahun kunjungan museum tahun 2010 maka pada saat ini sedang digalakkan yang disebut dengan Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM). Untuk dapat mensukseskan hal tersebut Museum Negeri Prov. Sumatera Utara sedang berbenah diri untuk mensukseskan program Departemen Kebudayaan dan Pariwisata tersebut, berbagai cara telah dilaknakan oleh Museum Negeri Prov. Sumatera Utara termasuk dalam pembenahan ruangan dan SDM yang ada. Museum Negeri Saat ini telah melakukan perubahan yang sangat besar dalam penataan ruangan yang dianggap telah memenuhi kriteria Museum Tingkat Dunia. Jika anda berkunjung ke Museum Negeri Prov. Sumatera Utara anda akan disuguhkan dengan tatanan koleksi yang menarik, ruangan yang nyaman dan dilengkapi dengan perkembangan teknologi Multimedia untuk menunjang keberadaan koleksi yang ada di museum terebut agar lebih muda diketahui dan dipahami. Pada saat ini Museum Negeri Prov. Sumatera Utara sangat banyak melakukan berbagai terobosan agar masyarakat dapat menyenangi dan merasakan pentingnya keberadaan museum dalam kehidupan kita. Museum Negeri Prov. Sumatera Utara yang saat ini dipimpin oleh Dra. Hj. Sri Hartini, M.Si telah banyak mengalami perubahan yang sangat siknifikan baik dalam pengelolaan gedung maupun dalam penataan koleksi yang dilengkapi dengan perkembangan Ilmu Teknologi yang dipadu dalam satu kesatuan yang utuh sehingga penyajian koleksi atau benda sejarah tidak hanya menampilkan sebuah benda yang diam melainkan dengan teknologi tersebut benda itu telah dapat bercerita (dengan tampilan audio visual) kepada para pengunjung yang datang kemuseum.
Untuk mensukseskan Genakan Nasional Cinta Museum ini Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mengadakan lomba Film Dokumenter yang bertemakan Sejarah Museum, Seba erbi Museum, dan materi yang ada di museum, pendaftaran dilakukan mulai tanggal 08 Januari 2010 s/d 08 Pebruari 2010 dan perlombaan ini terbukan untuk semua kalangan. untuk lebih jelasnya dapat dilihat di http://www.museum_indonesia.net dan http://www.kedaifilmnusantara.com atau anda dapat juga mendaftar langsung ke Museum Negeri Prov. Sumatera Utara Jl. HM. Joni No. 51 Medan


Senin, 01 Februari 2010

Jejak Peninggalan Raja Sisingamangaraja

Raja Sisingamangaraja

Lembah Bakara Tempat Istana Sisingamangaraja
Raja Sisingamangaraja XII adalah salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia Sumatera Utara yang dengan semangat memperjuangkan dan melawan  Belanda di Sumatera Utara khususnya di daerah Tapanuli. Dengan penuh keberanian dan semangat yang tinggi perjuangan Raja Sisingamangaraja mendapat dukungan dari masyarakat Tapanuli, sehingga membuat Belanda. merasa kewalahan. Semangat yang begitu tinggi menyebabkan Raja Sisingamangaraja XII beserta keluarganya dikejar-kejar, bahkan benteng perjuangan (istana) yang berada di Bakkara dihancurkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1883. Walaupun benteng pertahanan di Bakkara telah dihancurkan, namun tidak menyurutkan perjuangan Raja Sisingamangaraja XII beserta keluarga dan pengikut-pengikutnya sampai pada titik darah penghabisan, yang pada akhirnya pada tanggal 17 Juni 1907 Raja Sisingamangaraja XII yang bergelar Patuan Bosar Ompu Pulau Batu tewas tertembak dan sampai pada saat ini peninggalan dari perjuangan Sisingamangaraja masih banyak terdapat di daerah Bakara yaitu :

1. Istana Sisingamangaraja

Istana SisingamangarajaIstana Sisingamangaraja ini memiliki luas sekitar 100 m x 100 m, dan dalam istana tersebut terdapat tiga buah rumah yang disebut dengan rumah bolo, sopo parsaktian dan sopo bolon. Dalam lokasi tersebut terdapat juga makam Sisingamangaraja ke-IX dan ke-XI dan pada kompleks ini banyak terdapat berbagai bangunan-bangunan peninggalan sejarah berupa tempat pemujaan dan lain-lain.

2. Batu Siungkap-ungkapon
Batu Siungkap-ungkapon (Batu Panungkunan Boni)Disekitar istana Sisingamangaraja tepatnya disebelah kiri pintu masuk istana terdapat juga peninggalan sejarah yang bernama batu siungkap-ungkapan atau batu panungkunan boni yang konon menurut cerita dari masyarakat setempat, bahwa batu itu digunakan sebagai tempat penyembahan (mohon petunjuk) jika petani hendak turun ke sawah. Hal ini dilakukan supaya nantinya hasil panen dapat baik dan melimpah.

3. Tongkat Sisingamangaraja
Pohon Hariara (Tongkat Sisingamangaraja)Peninggalan yang tidak kalah penting untuk diperhatikan ialah Pohon Hariara yang terletak di Desa Sinambela Kec. Bakti Raja. Konon katanya pohon ini adalah Tongkat dari Raja Sisingamangaraja yang ditancapkan ditanah dan sampai sekarang tumbuh subur didaerah tersebut. Pohon ini sudah berusia ratusan tahun dan sangat di hargai oleh masyarakat setempat, tetapi masyarakat setempat masih kurang memahami dan tidak memiliki pengetahuan tentang pelestarian budaya peninggalan sejarah. Hariara adalah sejenis pohon yang menyerupai pohon beringin dan pohon hariara ini banyak terdapat didaerah Pulau Samosir. Tongkat Raja Sisingamangaraja ini memiliki ukuran yang sangat besar yang memiliki tinggi kurang lebih 50 meter dan diameter batangnya kira-kira 5 meter.

4. Tombak sulu-sulu (Goua)
Jalan Menuju GouaTobbak Sulu-sulu (Goua)Didesa Bakara Kec. Bakti Raja Kab. Humbanghasundutan ini juga terdapat peninggalan Sisingamangaraja yang disebut dengan Tombak Sulu-sulu (Goua). Keberadaan goua ini kira-kira 500 meter dari hunian masyarakat setempat dan belum dilakukan pelestarian yang maksimal. Konon menurut cerita dari masyarakat setempat Goua ini adalah tempat martonon (bertenun) dari Ibunda Raja Sisingamangaraja dan juga merupakan persembunyian Raja Sisingamangaraja agar terhindar dari pemburuan Belanda. Sampai saat ini masyarakat setempat masih menganggap tempat tersebut sebagai tempat yang keramat atau sakral karena menurut cerita masyarakat, ditempat itu masih bersemayam panglima dan ibunda dari Raja Sisingamangaraja.


5. Tapak Kaki Gajah Raja Sisingamangaraja
Tapak kaki gajah SisingamangarajaTapak kaki gajah Raja Sisingamangaraja merupakan peninggalan sejarah yang bernilai tinggi yang sampai saat ini masih merupakan pertanyaan bagi masyarakat yang mengunjungi tempat tersebut. Konon menurut cerita dari masyarakat setempat, Raja Sisingamangaraja menunggangi seekor gajah dan pada titik tertentu gajah tersebut menginjak tanah yang mengakibatkan keluarnya air yang sangat besar dan air yang mengalir sangat jernih juga bersih. Sampai saat ini air tersebut dipercaya oleh masyarakat dapat membawa berkah dan mengobati berbagai macam penyakit. Oleh karena pentingnya air tersebut, masyarakat membenahi lokasi tersbut dan membuat penampungan berupa kamar mandi kecil agar para pengunjung dapat menikmati air yang berasal dari Tapak Gajah Raja Sisingamangaraja yang bersih, jernih dan sejuk.
Di desa Bakkara ini sangat banyak peninggalan sejarah khususnya peninggalan Raja Sisingamangaraja dan disamping itu lokasi tersebut sangatlah indah, sejuk dan nyaman untuk dikunjungin dan bagi anda yang hendak berkunjung ke tempat itu pasti anda akan merasa puas dan akan membawa kesan yang baik sekembalinya anda dari tempat tersebut.

Ikuti Lomba Puisi Perjuangan 2019

LOMBA BACA PUISI PERJUANGAN TINGKAT UMUM SE - KOTA MEDAN DI MUSEUM NEGERI PROV. SUMATERA UTARA MEDAN, 15 AGUSTUS 2019 Dalam ...